Wenger:'We membuatnya sulit untuk ourselves'

Wenger:'We membuatnya sulit untuk ourselves'

Arsene Wenger mengatakan Arsenal nyaris kontribusi terhadap kejatuhan mereka sendiri setelah selamat untuk mengalahkan QPR pada Boxing Day.

Gol dari Alexis Sanchez dan Tomas Rosicky mengangkat 10 pemain Arsenal meraih kemenangan berjuang keras 2-1 atas QPR di Emirates Stadium, Jumat.

Arsenal tampak dalam kontrol ketika Alexis, yang telah melewatkan penalti awal, menuju rumah gol pembuka delapan menit sebelum paruh waktu.

Tim tuan rumah merupakan pukulan di menit ke-53 setelah Olivier Giroud diusir dari lapangan karena menanduk Nedum Onuoha.

Namun, Rosicky berhasil menempatkan Arsenal dua tujuan yang jelas hanya melewati satu jam, hanya untuk di-bentuk striker QPR Charlie Austin untuk mengurangi defisit dari titik penalti 11 menit dari waktu menyusul pelanggaran oleh Mathieu Debuchy untuk memastikan finale gelisah.

"Kami membuat sulit bagi diri kita sendiri tetapi kami bermain dua [jenis] permainan," kata Wenger wartawan pasca-pertandingan.

"Satu di mana berada di kendali permainan sampai pergi 2-1. Setelah [gol QPR], Anda tidak pernah tahu.

"Lima menit terakhir yang agak tegang karena kami kebobolan gol akhir pekan lalu dan Anda bisa merasakan itu sedikit dalam pikiran kita.

"Tapi secara keseluruhan saya pikir kami berada di kontrol untuk bagian besar dari permainan dan pada akhirnya kami telah menunjukkan ketahanan dan untungnya mendapat tiga poin."

Meski bermain dengan seorang pria kurang, Arsenal muncul di jalur untuk kemenangan kandang ketiga beruntun mereka sebagai upaya dibelokkan Rosicky lolos kiper QPR Robert Green.

Tapi penalti kontroversial terhadap Debuchy, yang diputuskan untuk memiliki mengotori SMP Hoilett, memungkinkan QPR kembali ke pertandingan.

Mauricio Isla pergi paling dekat dengan menyamakan ketika sundulannya dari sudut Niko Kranjcar yang dibersihkan off line, sementara pengganti Bobby Zamora nyaris terhubung dengan bola yang melintas di kotak.

"Kami gugup dan lawan didorong ke depan. Permainan kami adalah [tentang] psikologi dan aspek mental," tambah bos Perancis.

"Pada bagian akhir dari permainan ketika hasilnya tidak diselesaikan, itu selalu sangat penting."